Selasa, 29 November 2011





SEJARAH SINGKAT
(PERGURUAN SASAKADOMAS TRISULA)
Oleh : Sasakadomas Putra Trisula


Hal ini pertama-tama bermula dari keinginan Alm Bapak Andi Juhji untuk memperdalam ilmu beladiri pencak silat, sekitar pada tahun 1965, Alm mulai berguru kepada Rd. Emank Sulaeman di daerah Bojong Herang, kepada beliau alm belajar ilmu bela diri sekitar 1(Satu)  tahun, dikarenakan Rd. emank telah Meninggal dunia. namun sebelumnya , alm telah di beri petunjuk untuk melanjutkan belajar pencak silat kepada Rd. Pandi di daerah saiank sekitar pada tahun 1966, beliau tidak lain adalah anak dari Rd. Emank Sulaiman, sudah tentu keilmuan yang di ajarkan tidak jauh berbeda dari keilmuan yang di berikan oleh Rd. emank sebelumnya.

Setelah jangka waktu kurang lebih 3 tahun, Alm di beri kepercayaan untuk mandiri membuka ranting perguruan di daerah Warung Jambe, tempat tinggal alm dulu, dengan menggunakan nama perguruan “Sasakadomas ( nyiruan kuning )”, dengan mulai merekrut masyarakat sekityar bahkan di luar daerah warung jambe sendiri. Berjalan sekitar 5 tahun, setelah banyaknya rekan seperguruan alm yang juga di beri epercayaan untuk membuka ranting dengan nama yang sama “ sasakadomas”, maka Rd. Pandi memberi kebebasan kepada setiap ranting untuk merubah nama perguruannya atau dengan menambahkan nama lain di belakang Sasakadomas, hal ini di lakukan agar tidak terjadi kesamaan dan perselisihan. Akhirnya Alm memilih menggunakan nama Sasakadomas namun diberi nama lanjutan yaitu “Trisula”, Menjadi “Sasakadomas Trisula” pada tahun 1970 di tempat tinggal Alm Kp. Warung Jambe , kel Sayang, kec Cianjur peguruan Sasakadomas Trisula Mulai di Kembangkan .

Setelah Beberapa Tahun berjalan, dengan pergerakan yang cukup berkembang, pada Tahun 1985, Alm melakukan perpindahan tempat tinggal ke daerah Kp. Seseupan. Desa Wangun Jaya Kec Cugenang Kab Cianjur, namun perguruan masih tetap berlanjut dan perekrutan anggota masih teteap dilakukan dari masyarakat sekitar, tanggapan masyarakat sekitar sangat positif dan partisipatif dalam kegiatan pencak silat tersebut sehingga menambah nuansa hidup perguruan silat sasakadomas trisula.

Di samping itu, kegiatan dan jalinan silaturahmi antara Alm dengan sesepuh-sesepuh perguruan silat lainnya yang tergabung dalam PPSI (Persatuan Pencak Silat Indonesaia) sangat erat, sehingga kegiatan-kegiatan rutin PPSI pun sering Alm ikuti dan berpartisipasi di dalamnya, tentu saja hal ini sangat membantu Alm dalam proses penambahan weawasan dari para rekannya khususnya tentang pencak silat.

Setelah Kurang lebih 33 Tahun Alm berjuang melestarikan Kebudayaan Pencak Silat, pada waktunya pula, sekitar tahun 2003, Alm Wafat di Kp. Seseupan, Cugenang Canjur.  Dari sana kami selaku keluarga cukup kebingungan di samping duka yang dalam karena di tinggalkan seorang ayah yang sangat kami cintai. siapa penerus selanjutnya, dan bagaimana melanjutkan warisan berharga ini, ? hal tersebut menjadi pertanyaan sangat lama dan dalam waktu yang panjang, lebih dari 7 Tahun kegiatan pencak silat mengalami kevakuman, kecuali dalam lingkungan keluarga, kegiatan masih tetap berjalan dengan di dampingi oleh adik Alm atau paman kami ( Bapak Lili Sadeli) .

Setelah anak-anak Alm merasa cukup waktu untuk mulai merumusakan kembali nasib perguruan kedepannya, akhirnya timbul kesepakatan untuk melanjutkan dan memperjuangkan kembali langkah-langkah Alm dalam uapaya melestarikan budaya pencak Silat melalui perguruan Sasakadomas Trisula. Namun di karenakan keturunan Alm yang melanjutkan perguruan , maka di lakukan perubahan pada nama perguruan, yaitu dengan menambahkan nama “putra” di tengah kalimat, menjadi :
“ Sasakadomas Putra Trisula”,  Pada Tnggal 31 Oktober 2011 dengan melakukan musyawarah keluarga.



Selain itu, kami menyadari, untuk dapat mengembangkan dan melestarikan Budaya Pencak Silat, tidak cukup hanya di lakukan oleh kalangan keluarga saja, dan perlu di lakuka kerjasama dengan pemerintah setempat dan pengurus PPSI DPD Cianjur, akhirnya kami melakukan rujukan untuk bergabung dalam keorganisasian PPSI DPD Kab Cianjur yang bertempat di DKC (Dewan Kesenian Cianjur ) cianur.

Begitu besar cita-cita Alm dalam melestaraikan Tradisi Budaya Pencak Silat, dan hal ini menjadi cita-cita kami pula sebagai generasi, bukan hanya cita-cita Alm , melainkan cita-cita kita berdama untuk berjuang dalam melestarikan kebudayaan asli Indonesia, khususnya pencak Silat.

Mudah-mudahan , apa yang telah kita cita-citakan dan perjuangkan dalam pelestarian Pencak Silat, dapat terwujud, sehingga kita dapat tetepa menjaga tradisi budaya kita untuk tetap menghidupkan tradisi budaya Pencak silat sebagai suatu kebanggaan di setiap jiwa mayarakat sunda pada Khusunya dan rakyat Indonesia pada umumnya ..
amiinn..








Cianjur : 04 Oktober 2011






 
SUSUNAN PENGURUS PAGURON PENCAK SILAT
SASAKADOMAS
PUTRA TRISULA
Lampiran 2
PEMBINA
KEPALA DESA WANGUNJAYA
PENASEHAT
SYAFE’I
LILI SADELI
SUPARDI

KETUA UMUM
TUTI RATNAWATI

KETUA HARIAN
HENDI SURYANA

        SEKRETARIS                                                                                                                                   BENDAHARA
    YANI MULYANIE                                                                                                                           TOTO SUPRIATNA


SEKSI HUMAS                                                     :  DANI ANDRIANA N
                                                                                 :  YUS PANPAN

SEKSI PERLENGKAPAN                                    :  TEDI TARMIDJI
                                                                                 :  IKNA RUTISNA

SEKSI KEGIATAN/LATIHAN                          :  CUCUP SUPRATMAN
                                                                                 :  YAYAT SUPRIATNA
SEKSI DANA/USAHA                                       :  IIN SOLIHIN
                                                                                 :  DESI NURLIANTY
                                                                                 :  INDRIA BUDIAWAN
                                                                                 :  EVAN NOVANI FAJAR

PELATIH                                                               :  LILI SADELI
                                                                                 :  SUPARDI
                                                                                 :  TEDI TARMIDJI
                                                                                 :  HENDI SURYANA


NAYAGA                                                              :  IIN SOLIHIN
                                                                                 :  HENDI SURYANA
                                                                                 :  TEDI TARMIDJI
                                                                                 :  SUPARDI
                                                                                 :  YAYAT SUPRIATNA
                                                                                 :  CUCUP SUPRATMAN
                                                                                 :  IKNA RUTISNA

LAPORAN PLP JURUSAN PKN FKIP UNSUR CIANJUR


LAPORAN
PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP)
DI SMA NEGERI 2 CIANJUR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Akhir
 Program Latihan Profesi (PLP)



oleh
DANI ANDRIANA NURCAHYA
NIM 01020101080181




 













PROGRAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
CIANJUR
2011


  
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,  karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan Program Latihan Profesi  (PLP) di SMA Negeri 2 Cianjur sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan ujian Program Latihan Profesi di SMA Negeri 2 Cianjur dalam rangka mengakhiri kegiatan PLP Program FKIP Universitas Suryakancana Cianjur.
Dalam penyususnan laporan ini, penulis menemuka banyak kesulitan dan hambatan. Namun, berkat kerja keras, bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya dan ucapan terima kasih terutama kepada:
1.      Drs.Iyep Chandra Hermawan,M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas Suryakancana Cianjur.
2.      Drs.H.Aan Suwandi sebagai  UPT  PLP FKIP UNSUR Cianjur.
3.      Drs.Hardjo Hartono Selaku Dosen Pembimbing FKIP UNSUR Cianjur
4.      Aep Suherman, S.Pd. M.M.Pd. Sebagai kepala sekolah SMAN  Cianjur, yang telah memberikan izin kepada mahasiswa FKIP Universitas Suryakancana Cianjur untuk mengadakan praktik.
5.      Dra.Yani Wahyu Iriani sebagai guru pamong mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X dan XII IA/IS SMA Negeri 2  Cianjur.
6.      Seluruh dewan guru, staf  tata usaha dan pengelola perpustakaan SMA Negeri 2 Cianjur.
7.      Seluruh siswa/siswi SMAN 2 Cianjur yang telah membantu terlaksananya praktik keguruan.
8.      Seluruh rekan-rekan praktikan FKIP Universitas Suryakancana Cianjur yang telah membantu bersedia bertukar pikiran selama kegiatan berlangsung.
“Tiada gading yang tak retak” penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pembuatan laporan selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.


Cianjur, November 2011



  Penulis


















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang …………………………………………………………1
1.2  Dasar Pelaksanaan Praktek Keguruan …………………………….……2
1.3  Landasan Teoritis dan Praktis ……………………………………….....3
1.3.1        Landasan Teoritik ……………………………………………....3
1.3.2        Landasan Praktik ……………………………………………….3
BAB II TUJUAN
2.1  Tujuan Pelaksanaan Praktik Keguruan ……………………………….7
     2.1.1 Tujuan Umum ……………………………………………………7
     2.1.2 Tujuan Khusus ……………………………………………………8
BAB III PROGRAM OPERASIONAL
3.1 Kegiatan yang Dilaksanakan ……………………………………….…10
      3.1.1 Kegiatan Orientasi ………………………………………………10
      3.1.2 Observasi ………………………………………………………..11
      3.1.3 Adaptasi …………………………………………………………12
      3.1.4 Praktik Mengajar ………………………………………………..12
3.2 Kondisi Objektif SAMN 2 Cianjur …………………………………...14
      3.2.1 Sejarah SMAN 2 Cianjur ……………………………………….14
3.3 Masalah yang Dihadapi ……………………………………………….20
3.4 Pemecahan Masalah  ………….………………………………………21

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan …………………………………………………………23
4.2 Saran ………………………………………………………………..24
LAMPIRAN-LAMPIRAN

















DAFTAR LAMPIRAN

1.      Denah lokasi SMAN 2 Cianjur
2.      VISI, MISI dan STRATEGI SMAN 2 Cianjur
3.      Data guru menurut status SMAN 2 Cianjur
4.      Program Kerja bidang Akademik/ Kurikulum SMAN 2 Cianjur
5.      Program kerja bidang Tata Usaha SMAN 2 Cianjur
6.      Program kegiatan Perpustakaan SMAN 2 Cianjur
7.      Program layanan Bimbingan Konseling SMAN 2 Cianjur
8.      Peraturan Tata Tertib Siswa SMAN 2 Cianjur
9.      Surat keputusan kepala SMAN 2 Cianjur
10.  Daftar Nama Praktikan PLP FKIP UNSUR Cianjur
11.  Acuan pedoman Mahasiswa Praktikan UNSUR Cianjur
12.  Pembagian tugas bimbingan siswa FKIP UNSUR Cianjur Tahun pelajaran 2011/2012
13.  Daftar piket guru-guru SMAN 2 Cianjur dan praktikan PLP FKIP UNSUR Cianjur
14.  Administrasi Pembelajaran


       
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan yang lainnya, yaitu belajar (learning), dan pembelajaran (intruction). Konsep belajar berakar dari pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik.
Secara internal seorang pendidik yang baik baru mampu menyampaikan materi pembelajaran di kelas dan harus menguasai bahan materi pelajaran di kelas dan harus menguasai bahan materi yang akan disampaikan. Interaksi antara pendidik dan peserta didik sangat menentukan keberhasilan tugas seorang pendidik di muka kelas. Proses belajar pembelajaran dikatakan berhasil manakala semua materi pelajaran dapat diterima dan dimengerti serta dapat mengembangkan ketiga aspek yang berguna bagi peserta didik yaitu perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor bagi penunjang kurikulum berbasis kompetensi (KBK) maupun kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP).
Dengan memahami hal-hal diatas, sebagai calon pendidik kita mendapatkan gambaran atau bayangan betapa luas jangkauan dan betapa kompleksnya masalah yang dihadapi seorang pendidik. Disamping itu pendidik dituntut untuk mengetahui keadaan lingkungan secara luas untuk memperkenalkan proses pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedangkan pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti:  perubahan ynag secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya.
Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal, untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, salah satu diantaranya yang menurut penulis penting adalah metodologi mengajar.
Program pendidikan di sekolah bertujuan untuk membantu siswa dalam mencapai tingkat perkembangan dan realisasi diri seoptimal mungkin. Dengan demikian maka pendidikan yang terjadi pada masa kini, juga permasalahan pendidikan dimasa yang akan datang. Sebagai salah satu strategi  atau upaya memenuhi syarat guru yang baik atau profesonal agar dapat membimbing siswa dalam melaksanakan dan mengikuti proses belajar mengajar secara aktif, termasuk memberikan sejumlah bekal berupa ilmu pengetahuan teoritis. Maka dari pola itu mahasiswa keguruan sebagai calon pendidik (pembimbing) dituntut untuk memahami dan melaksanakan apa yang disebut Program Latihan Profesi (PLP) sebagai mediator pengalaman dan sekaligus pembelajaran dalam menghadapi proses kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk bahan kajian dalam melaksanakan profesinya di masa yang akan datang.

1.2  Dasar Pelaksanaan Praktek Keguruan
Agar pembangunan nasional itu tercapai secara efektif dan efesien, salah satu diantaranya pembangunan harus dilaksanakan bersama-sama antara masyarakat dan pemerintah. Sebab masyarakat merupakan pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing serta menciptakan suasana yang menunjang, saling mengisi dan saling melengkapi dalam suatu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Pembangunan suatu daerah akan berhasil jika semua komponen terlibat langsung, salah satunya pendidikan. Dalam pendidikan, untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hal tersebut ditempuh melalui jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah , salah satunya dengan pelaksanaan praktek mengajar. Pelaksanaan praktek mengajar merupakan program akademik yang selanjutnya disebut program.

1.3 Landasan Teoritis dan Praktis
            1.3.1 Landasan Teoritis
Adapun yang menjadi landasan teoritis pelaksanaan praktek keguruan ini adalah sebagai berikut:
1.      Kurikulum FKIP UNSUR yang berorientasi pada kurikulum Nasional.
2.      Program kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) FKIP UNSUR Cianjur.
3.      Praktik keguruan merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi strata 1 (S1) bagi mahasiswa kependidikan.
4.      Latihan praktek keguruaan merupakan penerapan dari teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.

            I.3.2 Landasan Praktik
1.    Latihan praktik keguruaan mahasiswa FKIP UNSUR Cianjur yang terdiri atas empat jurusan  Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn),  Pendidikan Matematika (Pend. MTK) dan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR). Angkatan 2010-2011 dilaksanakan di sekolah antara lain:

a.       SMA Negeri 2 Cianjur
b.      SMA Negeri 1 Cilaku
c.       SMA Pasundan Cuanjur
d.      SMK Pasundan Cianjur
e.       SMK N 1 Cianjur
f.       SMK PGRI 1 Ciajur
g.      SMK PGRI 2 Cianjur
h.      SMK PGRI 3 Cianjur
i.        SMP N 1 Cianjur
j.        SMP N 2 Cianjur
k.      SMP N 3 Cianjur
l.        SMP N 4 Cianjur

2.    Kelas  yang digunakan untuk praktik keguruan adalah 1,2dan 3,  setiap mahasiswa yang praktik disesuaikan dengan jurusannya dan dibimbingan oleh guru pamong yang bersangkutan.
3.    Anggota praktikan di SMAN 2 Cianjur berjumlah 34 orang yang berasal dari empat jurusan, yakni : Jurusan PBSI, PKn, Pend Matematika, dan PJKR.
Adapun anggota praktikan yang berjumlah 34 orang itu adalah sebagai berikut:

Pendidkan Kewarganegaraan
1.      Dani Andriana
2.      Jenal Mutaqin
3.      Dede Rendi Oktamaulandi
4.      Yuspanpan
5.      Chaerul Fauzi R
           
                        Matematika
1.      Desi Kurniati
2.      Ai Lulu M
3.      Tete Rosmiati
4.      Rahmi Rahwati
5.      Neuneul Yulianti
6.      Wina Widiyawati
7.      Moch Ruslan
8.      Sugama M
9.      Guntur Maulana M
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
1.      Ginanjar Ganda Permana
2.      Dedi Waryadi
3.      Septian Hermawan P
4.      Regina Ayu Lestari
5.      Nurlatifah
6.      Pipin Siti
7.      Rizca Desiana
8.      Ai Ani Nani F
9.      Mas Rengganis Pratiwi


Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
1.      Reisha Triwidiati
2.      Luthvi Hirmawan
3.      Endang Jamaludin
4.      Rahmat Mujijiat
5.      Ucu Sukandar
6.      Chandra Eka Utari
7.      Ika Sumarsih



















BAB II
TUJUAN
2.1 Tujuan Pelaksanaan Praktik Keguruan
            2.1.1 Tujuan Umum
                         Tujuan dalam setiap kegiatan merupakan komponen yang sangat penting, karena tujuan yang jelas dapat dijadikan pedoman dalam setiap kegiatan. Tujuan umum dari program latihan profesi yaitu sebagai upaya untuk menghasilkan dan mencetak tenaga baru dalam bidang pendidikan yang memiliki ilmu pengetahuan, wawasan luas, sikap, prilaku, dan keterampilan profesional sebagai tenaga pengajar atau tenaga pendidik dalam rangka turut menjunjung pelaksanaan mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan pendidikan nasional sesuai dengan pasal 3 UU SISDIKNAS nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
            Tujuan umum Praktik Keguruaan adalah :
a.       Untuk menghasilkan tenaga guru yang memiliki pengetahuan, wawasan yang luas, sikap dan keterampilan sebagai profesi guru yang memenuhi dan menunjang terhadap kebutuhan pembangunan bangsa.
b.      Agar guru mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sebagai upaya meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas.


2.1.2 Tujuan Khusus
            Tujuan khusus keguruaan adalah :
a.       Dapat meningkatkan mutu mahasiswa sebagai calon guru agar mampu menjawab tantangan masa depan.
b.      Memperoleh pengalaman langsung di lapangan, sehingga kita sebagai calon guru mendapat suatu gambaran tentang bentuk dan jenis pekerjaan yang akan dijalani.
c.       Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dan ikut menyebarluaskan gagasan-gagasan pendidikan disekoah tempat laihan praktik keguruaan.
d.      Dapat menanamkan rasa tanggung  jawab sebagai calon guru dari pengalaman langsung dan dapat menyesuaikan diri apabila sudah terjun kemasyarakat.
e.       Dapat mengkaji bahan-bahan permasalahan yang akan diajarkan dan memungkinkan untuk dikembangkan.
f.       Dapat ikut serta mengatasi kesulitan-kesulitan teknik edukatif dan administrasi di sekolah tempat praktik.
g.      Meningkatkan mutu akademik mahasiswa sebagai calon pendidik yang professional.
h.      Agar dapat menguji bahan-bahan permasalahan yang diketemukan yang memungkinkan untuk dikembangkan

Tujuan Pendidikan Nasional yang terdapat dalam  pasal 4 UU SPN No.2 Tahn 1989 menyatakan bahwa:
“Pendidikan  Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan ”.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional itu, ada tiga usaha pokok yang harus diselenggarakan sekolah yaitu :
1.      Memupuk pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai melalui pengajaran sebagai mata pelajaran yang relevan, efektif dan efesien.
2.      Penyelenggaraan administrasi sekolah yang memadai menunjang terlaksananya proses belajar mengajar yang optimal.
3.      Pelayanan bantuan khusus dalam menghadapi kemungkinan dan kenyataan-kenyataan mengenai adanya kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam rangka mencapai perkembangan yang optimal.

                      Dari rumusan di atas, jelaslah bahwa sekolah dapat melakukan misi-misi di bidang pengajaran, bidang administrasi dan bidang bimbingan. Ketiganya merupakan komponen-komponen yang terpadu, tidak dapat dipisahan satu dari yang lainnya serta mempunyai kedudukan serta dan fungsi yang sangat penting dalam krangka program pendidikan.
                      Dalam bidang pengajaran guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar  di kelas merupakan tahap implementasi dalam program sekolah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar guru bertindak sebagai pengajar dan pendidik. Guru dituntut mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa dalam belajar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Guru harus dapat mengambil keputusan yang tepat, yaitu dalam hal penentuan  materi, penggunaan metode, penggunaan alat dan sumber, penentuan bentuk dan jenis penilaian yang digunakan.
                      Dalam proses belajar mengajar harus diciptakan terjadinya komunikasi yang bersifat transaksi multi arah, artinya hubungan tidak saja terjadi antara guru dan siswa tetapi antara siswa dan siswa. Siswa diharapkan lebih aktif dalam belajar. Proses belajar mengajar akan berhasil apabila materi pelajaran dapat diterima dan dimengerti sepenuhnya oleh semua siswa.


























BAB III
PROGRAM OPERASIONAL

3.1    Kegiatan yang Dilaksanakan
     Kegiatan yang dilaksanakan selama Program Latihan Profesi  (PLP ) di SMA 2 Cianjur meliputi kegiatan orientasi, observasi, adaptasi, dan praktik mengajar.
Kegiatan orientasi, observasi, dan adaptasi merupakan langkah awal untuk dapat melakukan suatu aktivitas sebenarnya. Tanpa kegiatan tersebut kita akan merasa canggung bahkan asing dengan lingkungan atau kondisi pekerjaan yang akan dijalani.
Dengan ketiga kegiatan tersebut, penulis jabarkan hasil-hasil kegiatan sebagai berikut:
3.1.1   Kegiatan Orientasi
                 Kegiatan orientasi bertujuan untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai guru praktikan. Kegiatan ini meliputi:
1.      Mempersiapkan diri menerima petunjuk dan pengarahan dari kepala sekolah, koordinator PLP,  Guru Pamong dan petugas lainnya tentang etika yang harus diperhatikan dan dilaksanakan sebagai guru praktikan.
2.      Mempersiapkan diri umtuk menerima tugas dari koordinasi dan Guru Pamong.
3.      Mempersiapkan diri untuk mempelajari
a.       Struktur Organisasi Sekoah
b.      Kurikulum sekolah antara lain:
Program tahunan, penjadwalan, ulangan/tes, silabus dan perpustakaan sekolah.
c.       Administrasi Sekolah dan Administrasi Kelas, antara lain:
a)      Buku Prestasi (guru, karyawan, siswa)
b)      Buku Induk
c)      Leger
d)     Buku Mutasi
e)      Tugas dan Kewajiban Wali Kelas
f)       Buku Piket
g)      Buku Tamu
h)      Dll
d.      Kesiswaan, antara lain:
a)      OSIS
b)      Program Ekstrakulikuler
c)      Koperasi
d)     Kesenian
e)      Olahraga
f)       Pramuka
g)      Karyawisata dan
h)      5K
e.       Program BK dan partisipasi guru dan siswa terhadap BK

3.1.2        Kegiatan Observasi
1.      Mengadakan kegiatan langsung untuk memperoleh data dan informasi mengenai fasilitas-fasilitas yang ada di SMA Negeri 2 Cianjur. Data tersebut diolah dan dianalisis sehingga pelaksanaan kegiatan-kegiatan selanjutnya tidak mendapatkan kesulitan-kesulitan.
2.      Mengumpulkan data dan informasi mengenai
a.       Struktur Organisasi Sekolah
b.      Kurikulum dan Silabus
c.       Adminstrasi Sekolah
d.      Administrasi Kelas
e.       Kesiswaan
f.       Program BK
g.      Perpustakaan
h.      Personalia
i.        Tata tertib Sekolah
j.        Cara Mengajar Guru
k.      Lingkungan Sekolah
l.        Dll

3.1.3        Adaptasi
1.      Sejak awal kedatangan sampai berakhirnya kegiatan di lapangan, praktikan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi sekolah/daerah dan selalu menjalin hubungan baik dengan:
a.               Kepala Sekolah
b.              Guru-guru
c.               Siswa
d.              Pengurus Komite Sekolah

2.      Praktikan menyadari pentingnya tugas dan kewajiban yang berkaitan dengan kelengkapan PLP seperti penyusunan program pembelajaran, kegiatan mengajar, dan penyusunan laporan serta kegiatan-kegiatan lain yang ditugaskan koordinator dan Guru Pamong.

3.1.4        Praktik Mengajar
                        Praktik mengajar mulai dilaksanakan pada tanggal 27 September sampai dengan 27 Januari 2011. Sebelumnya praktikan diberi pengarahan dari kepala sekolah dan bagian kurikulum mengenai hal-hal yang harus dilaksanakan.
a.    Persiapan Mengajar
     Sebelum penulis tampil dimuka kelas, penulis mempersiapkan diri dengan penyusunan silabus, rencana pembelajaran  yang pokok bahasannya ditentukan oleh guru pamong, serta program  lainnya adalah persiapan diri secara optimal yang meliputi mental psikologis siap tampil dihadapan siswa, yang paling penting dalam proses belajar mengajar selain penguasaan situasi kelas juga penguasaan materi yang akan diajarkan.

b.   Pelaksanaan Mengajar
Kegiatan mengajar di kelas merupakan kegiatan inti dalam praktek program latihan profesi ini. Setiap praktikan diharuskan membuat rencana pelaksanaan pelajaran enam  pokon bahasan dengan 12 pertemuan. Bidang study yang penulis ajarkan adalah bidang study Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sesuai dengan disiplin ilmu penulis yang berasal dari Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Pelaksanaan mengajar disesuaikan dengan jadwal mengajar guru pamong, yaitu hari Senin, kamis, jumat, sabtu untuk kelas XII I.S 1,2,3,4 dan I.A 1,2 dan 3

c.    Bimbingan dari Guru Pamong
                        Bimbingna dari guru pamong dilaksanakan secara berkala, yaitu sebelum satuan pelajaran dibuat, atau sebelum dan sesudah KBM dilaksanakan. Hal ini sangat bermanfaat bagi penulis sebagai calon pendidik, sehingga penulis dapat mengetahui segala kekurangan dan kelemahan penulis dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas dan sekaligus guru pamong memberikan masukan-masukan dan sekaligus memperbaikinya.

d.   Penilaian Praktik Mengajar
Penilaian dilakukan oleh guru pamong dan penguji lainnya dengan kriteria penilaian yang sesuai dengan yang ada di dalam Buku Program Latihan Profesi (BPLP).

3.2    Kondisi Objektif SMA Negeri 2 Cianjur
5.2.1   Sejarah SMA Negeri 2 Cianjur
                Gedung dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1919, diperuntukan bagi Golongan Holand School Gouverment (HIS). Sewaktu pendudukan Jepang gedung HIS dijadikan SR Nomor 4 dari tahun 1942 sampai  tahun 1946.   
            Pada tahun terakhir 1946, gedung SR No.4 dibakar oleh para pejuang kemerdekaan yang melaksanakan politik bumi hangus. Semua bagian bangunan utama ( hoofdgebouw) yang dibuat dari kayu habis dimakan api, yang ada hanya dinding tembok. Kecuali bangsal olah raga , kamar-kamar kecil gudang dan rumah  penjaga terhindar dari bahaya api.
            Oleh pasukan tentara Belanda puing Gedung SR No.4 itu diperbaiki dengan atap dari rumbia, digunakan untuk kantin/ perbekalan dan tempat pemutaran film kepentingan mereka.
            Setelah kemerdekaan, bangunan itu dipakai lagi oleh salah satu SR. Selanjutnya dipakai oleh SGB (Sekolah Guru Bawah) Negeri yang berdiri dengan SK dari Wilayah Kem. PPKRI Jawa Barat tanggal 25 Juli 1950 Nomor : 102/2E/ 50 , mulai 1 Agustus 1950, dengan Kepala Sekolahnya adalah I. Buldan Djayawiguna.
            Mengikuti perkembangannya, gedung itu diperbaiki sehingga hampir menyerupai lagi bentuk semula, dan POMG-SGB secara berturut-turut mendirikan 4 buah bangunan sekolah semi permanen di atas lahan halaman depan dan halaman belakang bangunan induk sekolah.




RIWAYAT SEKOLAH SMA 2 CIANJUR
            Pada tahun 1956 Kabupaten Cianjur baru memiliki Sekolah lanjutan Pertama yang terdiri atas SMP, ST, SGB dan SKKP. Para lulusan SLP Cianjur yang berhasrat serta mampu melanjutkan pendidikannya terpaksa bersekolah di Bandung, Bogor dan Jakarta. Sebagian besar lainnya tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena orang tuanya tidak mampu. Oleh karena itu timbulah keinginan masyarakat Cianjur untuk memiliki sekolah Lanjutan Atas di antaranya SGA (sekolah Guru Atas) dan SMA.
            Untuk mewujudkan keinginan masyarakat tersebut maka DPRDS Kabupaten Cianjur menyampaikan mosi yang isinya permohonan kepada Menteri PPK agar berkenan membuka SMEP, SGA dan SMA pada permulaan tahun ajaran 1956/1957. Para pengusul mosi tersebut antara lain : Iman Uganda, Djunaedi Warca Djaja , E Ahmad, E. Natamihardja, Sjafei Ardiwidjaja, E. Sukrawinata, dan M. Katmana.
            Selain penyampaian mosi juga DPRDS mengirimkan delegasi ke Kantor Inspeksi masing-masing sekolah yang dimaksud. Sehubungan bangunan untuk sekolah-sekolah yang diminta itu belum tersedia di Cianjur, maka pemerintah belum dapat mengabulkan mosi tersebut.
            Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 25 Juli 1957, DPRD peralihan DT. II Cianjur untuk kedua kalinya mendesak kepada pemerintah agar di Cianjur secara kuantitas dapat ditingkatkan, mulai dari tingkat SR sampai SLA. Desakan itupun belum mendatangkan hasil yang diharapkan.
            Untuk ketiga kalinya pada tahun 1959, Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur melalui Pemerintah Daerah Tk.I Jawa Barat mengajukan permohonan agar Pemerintah pusat cq. Menteri PPK mendirikan SGA untuk menggantikan SGB Negeri I Cianjur sehubungan adanya rencana penghapusan SGB di dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

     Pendirian SGA/ SPG
            Sesuai dengan rencana Pemerintah yakni mendirikan SGA untuk menggantikan SGB di semua Ibu Kota Kabupaten, maka kepala SGB Negeri I Cianjur Ny.Atik Warca Djaja pada awktu itu, mendapat tugas dari Kepala Perwakilan PPK Jawa Barat untuk mengadakan persiapan mendirikan SGA di Cianjur .
            Kemudian atas instruksi Kepala Inspeksi Pendidikan Guru Daerah IV Jawa Barat dengan suratnya tanggal 25 Juli 1959, maka pada bulan Agustus 1959 dibentuklah Panitia Persiapan Pendirian SGA yang diketahui oleh Kepala Daerah Tingkat II Cianjur , R. Aguas Wangsawidjaja dan wakil ketuanya Dam Rosjadi anggota DPRD seksi Pendidikan.
            Di samping itu dibentuk pula Panitia penerimaan Murid SGA yang terdiri atas : Ny.Atik Warca Djaja Kepala SGB Negeri 1 Cianjur, Abdulah Umar Kepala SGB Negeri 2 Cianjur dan Surjadi Wonowidjojo Kepala SMPN 1 Cianjur.
            Pada tanggal 20 Agustus 1959, I. Buldan Djajawiguna Guru Tk.I pada SGA Negeri I Bandung diberi tugas untuk menyelesaikan persiapan pembukaan SGA Cianjur oleh Kepaa Perwakilan PPK Jawa Barat.
            Dengan bantuan Panitia Persiapan Pendirian SGA dan panitia penerimaan murid SGA, maka Kepala SGB Negeri I Cianjur beserta personal tata usahanya menerima pendaftaran siswa SGA  dan pada tanggal 31 Agustus 1959 telah tertampung siswa untuk 3 (tiga) kelas sebanyak 95 orang, yaitu lulusan dari SGB sebanyak 1 kelas dan sebagian lagi lulusan dari SMP Negeri.
            Surat persetujuan pendirian SGA Negeri  Cianjur  dari DJAPU PPK tertanggal 5 Agustus 1959 No.39/Sk/B/III pada nomor urut 31, dan Surat Keputusan Pendirian dari perwakilan PPK Jawa Barat tertanggal 4 September 1959 , Nomor :5928/CI/1959 berlaku mulai 1 September 1959.

            Upacara peresmian dilaksanakan pada tanggal21 September 1959 yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan PPK Jabar, Kepala Daerah Tk.II Cianjur, dan Kepala -Kepala Jawatan serta semua orang tua murid.
            Nama SGA diubah menjadi SPG berdasarkan Surat Edaran Kabin PGTT Nomor 6100/Y.9 tanggal 26 November 1964.

   Alih Fungsi dari SPG menjadi SMA :
            Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0342/ U/1989 tanggal 5 Juni 1989 tentang alih fungsi SPG dan SGO menjadi SLTA lain. menetapkan SPG Negeri Cianjur menjadi SMA Negeri sebagaimana tercantum pada nomor urut 13 dalam surat lampiran keputusan.
            SMA Negeri 2 Cianjur menerima siswa baru terhitung mulai tahun pelajaran 1989/1990.

Perubahan Nomenkaltur dari SMA menjadi SMU : 
                        Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 034/ O/1997 dan Nomor : 035/O/1997, tanggal 7 maret 1997. dan SK Kepala Kanwil Depdikbud Propinsi jawa Barat Nomor : 1966/I02.9/ OT/1997 tanggal 7 April 1997, perihal Perubahan Nomenklatur SMP menjadi SLTP dan SMA menjadi SMU.
            Sehubungan dengan terbitnya SK tersebut maka terhitung mulai tanggal 7 April 1997 , SMA Negeri 2 Cianjur secara resmi menjadi SMU Negeri 2 Cianjur, dengan perubahan Nomor Statistik Sekolah ( NSS) sebagai berikut : 3010 2070 1020, kemudian berubah kembali menjadi SMAN 2 Cianjur pada tahun 2003.


Para Pimpinan Sekolah
            Sejak HIS, hingga sekarang menjadi SMU secara bergantian Sekolah dijabat oleh para Kepala Sekolah sebagai berikut :
1.  SR  1946 sd. 1950   Dipimpin oleh                        IBU ATIK
2.  SGB 1950 s.d 1964 Dipimpin oleh                        BULDAN DJAJAWIGUNA
3.  SPG  1964 s.d 1969 Dipimpin oleh                       Drs. DIDI KARTADINATA
4.  SPG 1969 S.d 1977 Dipimpin oleh                       Drs. MOH. HASANUDIN
5.  SPG 1977 S.d 1984 Dipimpin oleh                       Drs. SUKMA WIJAYA
6.  SPG 1984 S.d 1986 Dipimpin oleh                       Drs. SLAMET RIADI
7.  SPG 1986 S.d 1991 Dipimpin oleh                       Drs. NANANG SUDARNA
8.  SMAN 2 1991 S.d 1992 Dipimpin oleh                Dra. MUNYATI
9.  SMAN 2 1991 S.d. 1996 Dipimpin oleh               Drs. DJADJULI S. VIJAYA
10.SMUN 2 1996 S.d 2002 Dipimpin oleh                Drs. HARDJO HARTANA
11.SMAN 2 2002 s.d 2009 Dipimpin oleh                 Drs. H. AAN SUWANDI
13 SMAN 2 2010 s.d 2011 Dipimpin oleh     Drs. H. BARNAS SASTRAPUTRA, M.Pd
14 SMAN 2 2011 s.d Sekarang oleh                  AEP SUHERMAN, S.Pd. M.M.Pd





SURAT PERNYATAAN KEPEMILIKAN GEDUNG DAN PENGUASAAN TANAH SMUN 2 CIANJUR
Yang bertanda tangan di bawah ini :
nama                            : Drs.H.Aan Suwandi
Nip.                             : 480047554
Pangkat/Golongan      : Pembina TkI/ IV b
Jabatan                        : Kepala SMUN 2 Cianjur
Alamat                                    : Jl. Siliwangi 9 Tlp.0263263672 Cianjur

menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
A.  Gedung SMUN 2 Cianjur adalah didirikan sejak Pemerintahan Hindia Belanda dengan kronologis penggunaan/ kepemilikan gedung  sebagai berikut :
1.     Pada tahun 1919 dibangun dan dipergunakan oleh HIS
2.     Pada tahun 1942 dipergunakan untuk SR (Sekolah Rakyat)
3.     Pada tahun 1950 dipergunakan oleh SGB
4.     Pada tahun 1959 dipergunakan oleh SGA dan diubah namanya menjadi SPG
5.     pada tahun 1989 dipergunakan oleh SMAN 2 Cianjur
6.     pada tahun 1997 dipergunakan oleh SMUN 2 Cianjur

B.    Tanah tempat berdirinya SMUN 2 Cianjur saat ini dari awal didirikan bangunan pada tahun 1919 hingga saat ini dipergunakan dan dikuasai oleh Lembaga Pendidikan/ tidak pernah dipergunakan oleh instansi atau lembaga yang bukan penyelenggaraan pendidikan, dan hingga saat ini tidak ada termasuk tanah sengketa.


3.3    Masalah Yang Dihadapi
Tidak semua hal dapat terlaksana secara sempurna tanpa ada hambatan sedikit pun. Begitu pula dalam pelaksanaan kegiatan Program latian profesi (PLP). Selama melaksanakan Program latian profesi (PLP) di sekolah penulis berserta para praktikan lainnya menemukan beberapa hambatan, di antaranya sebagai berikut :
1.    Tidak semua siswa memiliki wawasan yang sama namun dalam pembelajaran guru menyamaratakan wawasan siswa, akibatnya tidak jarang beberapa siswa  yang memiliki pengetauan lebih merasa bosan karena harus menungu temanya untuk dapat memahami materi yang disampaikan guru
2.    Tingkat keaktifan tiap kelas berbeda, sehingga guru  harus selalu beadaftasi di setiap kelas ketika KBM dilaksanakan, dan memberikan perhatian lebih pada kelas yang siswanya cenderung pasif   
3.    Tidak semua siswa  memiliki LKS/Buku Paket, sehingga menimbulkan perbedaan wawasan 
4.    Pada saat pertama memulai kegiatan PLP di sekolah, tidak ada acara perkenalan antara praktikan dengan semua dewan guru yang ada di sekolah namun hanya beberpa guru saja yang pada awal kehadiran kami di sekolah ini yang sempat berkenalan. Hal ini menjadikan praktikan kurang mengenal para guru sehingga sering merasa kesulitan apabila praktikan sedang melaksanakan tugas piket sekolah kemudian ada tamu atau siswa yang ingin bertemu dengan salah satu guru di sekolah ini. Sehingga terkadang praktikan harus bertanya kepada orang lain kemudian barulah memberikan jawaban kepada siswa atau tamu yang datang. Hal ini menjadikan pekerjaan petugas piket menjadi tidak efisien.
5.    Pada awalnaya tidak tersedianya sebuah ruangan khusus bagi para praktikan untuk berkumpul berdiskusi bersama. Sehinga praktikan berkumpul di ruang tunggu tamu sekolah. Jumlah para praktikan yang cukup banyak tentu memenuhi ruang tunggu tamu yang tidak terlalu luas. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi para praktikan juga bagi pihak lainnya. Karena kerumunan para praktikan menimbulkan pemandangan yang kurang baik dan mengganggu kenyamanan tamu yang datang ke sekolah.

 3.9 Pemecahan Masalah yang Dihadapi
            Beberapa permasalahan di atas disadari penuh oleh para praktikan sehingga kami berusaha untuk mencari pemecahan terhadap masalah-masalah tersebut. Di antaranya sebagai berikut :
  1.  Untuk menghindari rasa bosan bagi siswa yang memiliki pengetauan lebih,  guru selalu meminta agar siswa tersebut menjelaskan kembali materi yang suda disampaikan, kemudian didengarkan oleh siswa yang lainya 
  2. Untuk mengadapi perbedaan keaktifan ditiap kelas, guru selalu memberikan perhatian lebih dan  memberikan stimulus di kelas yang cenderung pasif agar keaktifan siswa dapat terpacu
  3. Beberapa orang praktikan ada yang merupakan alumni dari sekolah  sehingga untuk mencari informasi mengenai dewan guru sekolah ini kami sering bertanya dan berdiskusi dengan praktikan alumni sekolah yang telah mengenal para dewan guru. Sehingga kami mengetahui dan mengenal dewan guru walaupun secara tidak langsung. Kami pun dapat memberikan informasi yang tepat kepada siswa atau tamu yang hendak berkepentingan kepada salah satu guru di sekolah. Selain itu para praktikan berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik dengan dewan guru di sekolah ini.
  4. Untuk permasalahan mengenai tempat khusus bagi praktikan, sekolah memberikan alternative untuk membuat posko di pingir perpustakaan SMA 2 Cianjur, walaupun tempatnya tidak terlalu luas tapi praktikan merasa nyaman dengan adanya tempat tersebut.
Secara umum kegiatan Program latian profesi (PLP) di SMA Negeri 2 Cianjur dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar, tidak mengalami hambatan yang substanstial yang mengakibatkan terhentinya kegiatan PLP.


                       


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan kegiatan Program Latihan Profesi (PLP) di SMA Negeri 2 Cianjur, banyak informasi yang dapat penulis ketahui. Dari hasil observasi, orientasi, adaptasi, dan kegiatan belajar mengajar, maka dapat penulis uraikan sebagai berikut :
1.      Penulis dapat mengetaui tidak mudah untuk berprofesi menjadi seorang guru  professional, diperlukan kesabaran dan keuletan
2.      Penulis memperoleh banyak ilmu pengetahuan, wawasan, serta pengalaman praktik mengajar yang sangat berguna sebagai bekal mengajar di masa yang akan datang.
3.      Penulis dapat mengetahui, merasakan, dan memahami langsung mengenai situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 2 Cianjur.
4.      Penulis dapat mengetahui profil, sejarah, dan letak geografis SMA Negeri 2 Cianjur.
5.      Penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 2 Cianjur dapat dikategorikan baik dan sesuai dengan kurikulum.
6.      Fasilitas untuk Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Negeri 2 Cianjur saat ini telah cukup memadai dan semuanya menunjang proses berlangsungnya pendidikan
7.      Praktikan dapat belajar memahami karakteristik peserta didik.

4.2.1 Saran bagi Sekolah Tempat Praktik
  1. Sekolah hendaknya menambah fasilitas-fasilitas Berbasis Teknologi untuk menunjang kreativitas guru dan siswa SMA 2 Cianjur
  2. Sekolah hendaknya mempertahankan dan meningkatkan kualitas  penyelenggaraan pendidikan yang saat ini telah cukup baik. Dan selalu mempertahankan dan meningkatkan kedisiplinan
4.2.2 Saran bagi Lembaga Penyelenggara PLP (FKIP UNSUR Cianjur)
FKIP UNSUR Cianjur hendaknya menyelenggarakan DIKLAT PLP secara terperinci sebelum pelaksanaan kegiatan PPL. Hal ini penting dilaksanakan sebagai pembekalan materi bagi mahasiswa agar siap dan dapat melaksanakan kegiatan PLP dengan baik.

4.2.3        Saran bagi Sesama Rekan-rekan Praktikan
Seluruh praktikan hendaknya menjadikan kegiatan PPL ini sebagai sarana pelatihan kemampuan mengajar dan sarana untuk mendapatkan pengalaman langsung menjalankan tugas sebagai seorang guru. Hal ini dapat menjadi bekal bagi para praktikan di kemudian hari ketika telah menjadi guru yang sebenarnya.